PROFAUNA Kampanye Anti Perburuan Satwa Liar di Hutan Mangrove Muaragembong
PROFAUNA Kampanye Anti Perburuan Satwa Liar di Hutan Mangrove Muaragembong
Edukasi di SMPN 1 Muaragembong |
Kondisi ini ditandai dengan merosotnya populasi primata, khususnya lutung jawa, selama dua puluh tahun terakhir akibat perburuan dan alih fungsi hutan mangrove.
Edukasi
dilakukan melalui edukasi ke SMP Negeri 1 Muara Gembong, SMPdi wilayah Desa Pantai Mekar dan SMA Pelita
Bangsa di wilayah Desa Pantai Bahagia secara marathon, dilanjutkan dengan melakukan pemasangan
spanduk edukasi di dua titik yang menjadi lokasi favorit perburuan. Kegiatan
ditutup dengan pengamatan primata di hutan mangrove Muara Bendera - Muara
Gembong.
"Ini
adalah edukasi pertama PROFAUNA ke Muara Gembong, selanjutnya kami akan
mengembangkan program berkelanjutan yang didesain khusus berdasarkan situasi
dan kondisi di sini. Targetnya populasi lutung jawa yang merupakan satwa
endemik di sini bisa ditingkatkan, habitatnya pun bisa kita upayakan bisa
menyokong kehidupan mereka," jelas Rinda Aunillah Sirait, Koordinator
PROFAUNA Indonesia Representatif Jawa Barat.
Kegiatan
edukasi ini tergolong unik karena dilakukan secara marathon dengan keterbatasan
akses transportasi. Bahkan, Supporter PROFAUNA Indonesia harus menggunakan
perahu kayu selama 30 menit untuk menjangkau lokasi SMP dan SMA Pelita Bangsa
yang berada dekat dengan kawasan hutan mangrove Muara Bendera, Kecamatan Muara
Gembong. Lokasi sekolah itu relatif jauh dari akses jalan yang bisa dilewati
kendaraan roda empat.
Kegiatan
edukasi ini medapat dukungan pegiat konservasi hutan mangrove setempat.
Mpok Rohmah sebagai Duta Persahabatan Abang dan Mpok Kabupaten Bekasi 2016, bahkan turut mendampingi seluruh
rangkaian edukasi di Muara Gembong.
"Saya
mendukung aksi PROFAUNA Indonesia yang mau membantu memberikan penyadaran
kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem hutan mangrove terakhir
di Kabupaten Bekasi," tutur Imah, panggilan akrabnya.
Comments
Post a Comment