Mengenal Kapolres Aceh Utara Pemberantas Waria Di Aceh Utara
Assalamualaikum, warahmatullah wabarakatuh.
segala puji dan syukur teruntuk milik Allah SWT, semoga kita selalu dalam lindungannya, dan shalawat serta salam untuk Rasulullah SAW, yang menjadi panutan kita dalam kehidupan sehari hari.
pada postingan kali ini, saya akan mencoba membahas sikap kapolres aceh utara bapak AKBP Ir. Untung Sangaji., M. Hum. Semoga beliau selalu dalam lindungan Allah SWT, Amin.
Dalam beberapa hari ini beredar vidio dan berita viral mengenai beliau saat sedang memberantas kaum waria / LGBT di Aceh Utara dalam operasi pekat yang dilaksanakan bersama tim gabungan Satpol PP dan WH Aceh Utara, Sabtu (27/1/2018), mendapat banyak respon positif dari masyarakat aceh. Mungkin dari teman teman ada yang belum mengenal siapa bapak Untung Sangaji (Kapolres Aceh Utara) ini yang menjadi viral belakangan hari ini, mari kita megulas sedikit mengenai profil beliau.
Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ir. Ahmad Untung Surianata., M. Hum. begitulah nama lengkap Kapolres Aceh Utara yang lebih dikenal dengan nama Untung Sangaji, Lahir di Waimital, Kairatu, Seram Bagian Barat, Maluku, 1966, Bagi warga Seram Bagian Barat, utamanya Waimital (Gemba) nama Untung Sangaji memang sudah tidak asing lagi, pasalnya Untung Sangaji memang lahir dan dibesarkan di Waimital, Ayah Untung Sangaji adalah seorang anggota Yonif 733 BS dan sejak kecil Untung mendapatkan didikan yang sangat keras. Sempat mengikuti pendidikan karir di TNI AL pada tahun 1994, ia kemudian keluar dan mendaftar sebagai anggota POLRI pada tahun 1995. Lulus dari AKPOL ia kemudian mengemban tugas di Polair Mabes Polri di Jakarta. karir terakhir dalam bidang polair mengemban jabatan Pamen Pusdikpolair Lemdiklat Polri, sejak 14 November 2016 menjabat Sebagai Kapolres Aceh Utara.
Beliau sendiri mulai dikenal publik Tanah Air setelah terjadi serangan teror di Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).
Aksi berani AKBP Untung Sangaji dalam adegan baku tembak dengan teroris di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, mengagetkan warga ibukota , AKBP Untung Sangaji pun terlibat dalam penumpasan pelaku teror. yang saat itu menghadapi pelaku teror tanpa memakai rompi pelindung tubuh. Penampakan dirinya dengan baju putih yang lagi menembakan pistol sempat membuat banyak pihak bingung, terutama petugas yang tak berpakaian seragam polisi. apakah dia termasuk dalam kelompok pelaku teror atau bukan , krena saat itu, pelaku teror yang membawa bom juga memakai pistol dan berpakaian preman, Belakangan diketahui, kalau dia adalah personel polri dengan pangkat AKBP. Kebetulan dia berada di lokasi tersebut saat terjadi serangan teror.
Untung Sangaji sedang berada di Starbucks Cafe, Thamrin, Jakarta Pusat. Bahkan Untung Sangaji ikut mengejar dua pelaku teror dan menembak mati.
Pelaku teror bom Sarinah melibatkan empat orang, yakni Muhammad Ali, Dian, Afif alias Sunakin, dan Ahmad Muhazan. Sedangkan korban yang terluka mencapai 24 orang. Aksi heroik Untung Sangaji membuat namanya tenar dan diundang sejumlah stasiun TV dan mendapat wawancara luas dari banyak media.
Mengawal Irwandi Yusuf di Lhong Raya
AKBP Untung Sangaji bersama lima anggota polisi bersenjata lengkap mengawal calon gubernur Aceh, Irwandi Yusuf saat menyaksikan pertandingan Persiraja versus Semen Padang di tribun VIP Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Minggu (5/2/2012), Pertandingan kedua tim di pentas Indonesia Premier League (IPL) musim 2011/2012 berakhir imbang 2-2.
Kemungkinan pengamanan ketat itu terkait dengan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Aceh yang dijadwalkan 9 April 2012.
Karena Irwandi Yusuf yang berpasangan dengan Muhyan Yunan ikut mencalonkan diri melalui jalur independen. Sehingga sebagai calon gubernur mendapat pengawalan dari pihak kepolisian agar mencegah hal-hal yang tak diinginkan.
Karena kondisi Aceh kala itu cukup memanas dalam pertarungan memperebutkan kursi gubernur.
Didikan Keras Dari Ayahnya
Ternyata didikan keras dari ayahnya membuat Untung Sangaji benar-benar menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa. Untung dibesarkan dari keluarga tentara sejak kecil.
Ayahnya merupakan anggota Yonif 733/BS hingga sikap disiplin di tentara terbawa ke rumah tangga. Makanya Untung Sangaji terbiasa dengan didikan sangat keras sejak kecil hingga merasakan dampaknya saat dewasa. Namanya bukan hanya dikenal dan menjadi kebanggaan di tanah kelahirannya Waimital, Kairatu, Seram Bagian Barat, Maluku. Tapi menjadi kebanggaan korps Bhayangkara dan rakyat Indonesia.
Ingin Mundur dari Polri Untuk Jadi Bupati
Setelah peristiwa teror bom di Sarinah, sejumlah perwira ada mendapatkan kenaikan pangkat, promosi atau menempuh pendidikan.
Tapi Untung Sangaji termasuk yang tidak mendapatkan meski paling menonjol dan berjasa melumpuhkan pelaku teror dalam peristiwa tersebut.
Ungkapan kekecewaan Untung Sangaji kala itu berniat mundur dari Polri dan mencalonkan diri sebagai Bupati Seram Barat.
Karena sudah ada partai politik yang siap mengusungnya bertarung dalam Pilkada. Termasuk adanya keinginan dari warga supaya dia dapat mengabdi di tanah kelahirannya.
Kekecewaan Untung Sangaji ternyata sampai juga ke Kapolri Jenderal Badrodin Haiti yang cukup berang dengan sikap anak buahnya itu.
Bahkan Kapolri menyatakan dirinya sudah merencanakan Untung Sangaji jadi Kapolres, tapi sikap anaknya itu membuat Haiti mempertimbangkan lagi untuk promosi.
Ternyata niat Untung Sangaji untuk mundur ditolak oleh pimpinan Polri yang masih membutuhkan jasanya di Kepolisian. Ia empat kali dipanggil Kapolri hingga akhirnya terus ingin mengabdi di Polri.
Akhirnya tiba juga waktu yang membahagiakan bagi Untung Sangaji yang dipromosikan menjadi Kapolres Aceh Utara.
Kala itu Jenderal Pol Tito Karnavian yang menjabat sebagai Kapolri merotasi sejumlah perwira menengah di Polri. Untung Sangaji salah satunya dari 165 perwira yang mendapat promosi.
Ini sesuai Surat Telegram Kapolri bernomor ST/2754/XI/2016, tertanggal 14 November 2016. AKBP Untung Sangaji dipromosikan sebagai Kapolres Aceh Utara.
Ia menggantikan AKBP Wawan Setiawan yang diangkat dalam jabatan baru sebagai Wakil Direskrimum Polda Aceh.
Untung Sangaji sangat bersyukur atas promosinya sebagai Kapolres Aceh Utara. Bahkan ia siap menjalankan tugas yang sudah dipercayakannya.Untung Sangaji tidak masalah ditugaskan dimana saja dan mengaku menikmati dengan enjoy dalam melaksanakan amanah baru tersebut.
Makna Tengkorak dan Simbol Malaikat di Pistolnya
Setelah tampil heroik dalam peristiwa teror bom Sarinah, berbagai sisi sosok Untung Sangaji dibahas oleh media. Salah satunya termasuk psitol yang digunakan saat menembak para peneror dalam peristiwa tersebut.
Ternyata ada gambar tengkorak dan simbol malaikat pencabut nyawa di gagang pistol yang dipegang Untung Sangaji.
Gambar-gambar tersebut cukup menarik perhatian bagi yang melihatnya. Mereka cukup penasaran dan ingin mengetahui apa maknanya.
Gambar tersebut tenyata tak asal tempel saja, tapi punya makna bagi Untung Sangaji. Untuk logo tengkorak berarti berbuat baiklah sebelum mati. Kemudian simbol malaikat pencabut nyawa berarti jangan ragu-ragu menghantam yang jahat
Makna pistol tersebut memang benar-benar terbukti saat menghantam peneror bom di Sarinah. Bahkan Untung Sangaji berusaha berbuat yang terbaik selama mengabdi di di kepolisian. Termasuk yang sedang heboh belakangan ini menertibakan dan membina waria.
Kini kebijakannya dalam menertibkan waria bakal menjadi ujian berat dalam kariernya di kepolisian. Tentu saja lebih berat dari menghadapi para peneror, seperti di Sarinah.
Karena ada yang mendukung dan ada tekanan yang melayangkan kritik ke markas besar (Mabes) Polri.
Comments
Post a Comment