KUMPULAN: KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
Kurikulum dan pengajaran merupakan hal yang tidak terpisahkan walaupun keduanya memiliki posisi yang berbeda. Kurikulum berfungsi sebagai pedoman yang memberikan arah dan tujuan pendidikan; serta isi yang harus dipelajari; sedangkan pengajaran adalah proses yang terjadi dalam interaksi belajar dan mengajar antara guru dan siswa. Dengan demikian, pendidikan tanpa kurikulum sebagai sebuah rencana, maka pembelajaran atau pengajaran tidak akan efektif; demikian juga tanpa pembelajaran atau pengajaran sebagai implementasi sebuah rencana, maka kurikulum tidak akan memiliki apa-apa.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang kita kenal dengan KTSP merupakan kurikulum yang dianjurkan oleh pemerintah untuk dikembangkan di setiap lembaga pendidikan formal sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Oleh sebab itu, setiap sekolah khususnya para kepala sekolah beserta guru perlu memahami baik secara teoretis maupun praktik pengembangan KTSP.
Kurikulum dan Pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sebagai suatu rencana atau program, kurikulum tidak akan bermakna manakala tidak diimplementasikan dalam bentuk pembelajaran. Demikian juga sebaliknya, tanpa kurikulum yang jelas sebagai acuan, maka pembelajaran tidak akan berlangsung secara efektif. “Without a curriculum or plan, the can be no effective instruction and without instruction the curriculum has little meaning”. (Saylor, Alexander & Lewis, 1981).
Persoalan bagaimana mengembangkan suatu kurikulum, ternyata bukanlah suatu hal yang mudah, serta tidak sederhana yang kita bayangkan. Dalam skala makro, kurikulum berfungsi sebagai suatu alat dan pedoman untuk mengantar peserta didik sesuai dengan harapan dan cita-cita masyarakat. Oleh karena itu, proses mendesain dan merancang suatu kurikulum mesti memperhatikan system nilai (value system) yang berlaku beserta perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat itu. Di samping itu, oleh karena kurikulum juga harus berfungsi mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh anak didik sesuai dengan bakat dan minatnya, maka proses pengembangannya juga harus memperhatikan segala aspek yang terdapat pada peserta didik. Persoalan-persoalan tersebut, yang mendorong begitu kompleksnya proses pengembangan kurikulum. Kurikulum secara terus menerus dievaluasi dan dikembangkan agar isi dan muatannya selalu relevan dengan tuntutan masyarakat yang selalu berubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi.
Comments
Post a Comment